Dibalik Kemeriahan Pilkada Para Pengusaha Merugi

image

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang diselenggarakan serentak, 9 Desember 2015 kemarin, diakui telah merugikan para pengusaha karena pemerintah menetapkan hari libur nasional. Para pengusaha terpaksa menganggarkan uang lebih untuk menambah jam kerja buruh pada hari berikutnya.

Dijelaskannya, pengusaha terpaksa menambah jam kerja buruh atau lembur pada hari berikutnya saat masuk kerja. Dengan begitu, harus ada biaya tenaga kerja lagi yang dikeluarkan perusahaan karena harus membayar uang lembur mereka.

“Misalnya kerja 7 jam, maka kita tambah 1 jam supaya bisa mengejar target. Tapi tetap saja rugi, karena kita harus bayar uang lembur mereka. Jadi kerugiannya belum bisa dipastikan berapa,” terang Anton. J. Supit selaku Ketua Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia).

Sementara itu, Ketua Tim Ahli Wapres sekaligus Mantan Ketua Umum APINDO, Sofjan Wanandi mengaku, pengusaha terus menanggung rugi apabila pekerja di Indonesia sering libur. Apalagi belum lama ini, pengusaha diusik dengan demo atau mogok nasional.

“Rugi kalau terlalu sering libur. Kemarin kan ada demo dan mogok nasional walaupun yang ikut sedikit, tapi bikin suasana tidak bagus untuk iklim investasi kita,” cetusnya.

 

Sumber & Gambar : Liputan 6 & Kabar Buruh

 

Posted on December 10, 2015, in Hot News and tagged , , , . Bookmark the permalink. 10 Comments.

  1. pengusaha ngomongnya rugi3 terus. ndak pernah mikir kesejahteraan karyawannya. aku lulusan s1 teknik mesin dari univ negeri tapi cuma digaji 1 jt per bulan!!!

    Like

Leave a comment