Apa Saja Kebutuhan Asmat yang Terpenting?

Akhir-akhir ini suku asmat yang letaknya di Papua jadi sorotan publik! Apa aja pemberitaan yang ramai? Satu, soal gizi buruk, dan yang kedua protes ketua BEM UI pada pak Jokowi. Lucunya, si ketua BEM beri pak Jokowi buku kuning, layaknya kartu kuning pada permainan bola.

Pertanyaannya, kenapa hingga saat ini bantuan Pemerintah belum optimal ke Asmat? Usut punya usut ternyata karena pasokan listrik.

“Ketidaktersediaan listrik ini menjadi penghambat bagi pelayanan pemerintah kepada masyarakat,” ujar Wakil Bupati Kabupaten Asmat, Thomas E. Safanpo dilansir detikcom, Rabu (7/2).

Fyi, listrik baru masuk ke Asmat di tahun 2017 loh, guys! Berarti baru tahun kemarin. Itu pun dari 10 target desa yang teraliri listrik. Realisasinya baru satu desa yang tersentuh listrik, 9 desa lainnya baru dalam tahap pengerjaan. Semangattt PLN!

Sebenarnya ada berapa sih jumlah desa di kabupaten Asmat? Totalnya ada 224 desa. Rencananya, di 2018 PLN siap membangun listrik di 57 desa di Asmat.

Upaya PLN lainnya untuk desa yang belum dialiri listrik ialah memberikan lampu listrik tenaga surya hemat energi (LTSHE) yang biasa disebut dengan pra eletrifakasi. Lampu-lampu tersebut didapat dari kementerian ESDM. Lampu itu bakal dipakai hingga jaringan listrik PLN mampu menembus desa-desa tersebut.

Segitu sulitnya memasok listrik ke Asmat, sebenarnya apa aja sih kendala PLN?

Minimnya sarana dan prasarana, bikin PT.PLN (Persero) kesulitan membangun jaringan listrik di wilayah Selatan Papua itu.

Bayangin aja hingga saat ini beberapa perkantoran penting pemerintah aja belum teraliri Listrik, seperti Gedung DPRD, RSUD dan beberapa kantor Dinas otonom kabupaten Asmat. Termasuk desa tempat masyarakat tinggal baru satu loh guys, yang sudah mencicipi listrik.

Yohanes Sukrislismono, General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat, mengatakan, tiga kesulitan yang dihadapi PLN untuk membangun jaringan listrik yakni masalah transportasi, konstruksi dan ketersediaan daya.

“Transportasi BBM dan pengangkatan tiang-tiang listrik, karena di Asmat itu tidak tersedia angkutan mobil, sehingga harus dipikul manusia dan ini membutuhkan biaya besar,” katanya.

Untuk konstruksi, kondisi geografis Asmat yang merupakan rawa-rawa, tidak bisa dilakukan dengan cara yang biasa. Mungkin mas ketua BEM UI mau bantuin PLN mikul-mikul tiang listrik di rawa-rawa, hmm..

“Saat ini PLN (listrik) yang ada di Asmat, sebanyak 1, 4 MegaWatt dan beban puncak (pemakaian) saat ini 1,1 MegaWatt sehingga masih ada sisa 300 kilowatt,” katanya.

“Pemda juga berencana menambah pembangkit 500 kilowatt sehingga ada tambahan daya 1 Megawatt . Kalau itu sudah terjadi maka kebutuhan-kebutuhan listrik di kabupaten Asmat sudah tercukupi,” jelas Yohanes.

Walau banyak kendala Yohanes optimis mampu menyelesaikan proyek listrik di Asmat pada 2018.

Well, jadi kalo ditanya apa kebutuhan penting Asmat saat ini? Mimin, sih cuma bisa bilang, ya listrik!

 

Sumber : detik.com

 

Posted on February 8, 2018, in Hot News and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: