Berita Dahsyatnya Tsunami Palu yang Dikabarkan Harian Jerman, Swiss Hingga Inggris!

Sebarkan turut berduka atas bencana hebat yang menimpa Sulawesi Tegah baru-baru ini!

Di balik Tsunami yang menghantam Palu dan sekitarnya, media internasional pun turut menyorot kondisi Sulawesi Tengah usai bencana alam.

Berikut komentar berita internasional yang mimin kutip dari Detik.

Kabar dari harian Jerman, “Darmstdter Echo”:

Pada akhirnya, hanya ilusi saja untuk percaya bahwa ribuan kilometer daerah pantai bisa dilindungi seratus persen. Kita ingat, bahkan di Jepang, negara yang jauh lebih kaya dari Indonesia, upaya ini tidak berhasil. Pada bencana tsunami tahun 2011, instalasi atom di Fukushima rusak dan sekitar 20 ribu orang tewas. Jadi bagaimana kita bereaksi di masa-masa perubahan iklim dan pertambahan penduduk bumi yang makin cepat? Kita perlu menghormati kekuatan alam, yang tidak bisa kita kendalikan seluruhnya. Kita perlu merasa bertanggungjawab atas planet ini, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk itu. Dan kita perlu berterimakasih kepada mereka, yang dalam situsi sulit tetap bekerja keras untuk membantu mereka yang selamat maupun yang menjadi korban bencana alam ini.

Kabar dari harian Zurich, Swiss, “Tages Anzeiger”:

Sementara regu penolong berusaha membuka jalan ke kawasan bencana, ada kritik kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Indonesia. BMKG hari Jumat lalu memang mengeluarkan peringatan tsunami, namun mencabutnya lagi dan tidak sadar bahwa gelombang setinggi dua sampai tiga meter sedang menuju pantai. “Kami tidak punya data-data pengamatan dari Palu”, kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG. Stasiun pengukur terdekat berada 200 kilometer dari Palu, dan di tempat itu hanya diamati kenaikan minimal permukaan laut, katanya. Jadi memang tidak ada yang menyangka bahwa Palu akan diterjang tsunami hebat. Namun perlu dipertanyakan, seberapa baik sistem peringatan dini yang ada. Karena peringatan tsunami tampaknya tidak mencapai masyarakat setempat. Ada orang-orang yang siap-siap menyambut acara festival di pantai, dan mereka tidak tahu, bencana sedang mendekat dengan cepat. Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, di pantai Palu tidak terdengar sirene.

Kabar dari harian Swiss lainnya, “Neue Zricher Zeitung” (NZZ):

Tiga hari setelah gempa dan tsunami, Indonesia minta bantuan dari luar negeri. Namun waktunya sangat mendesak. Hingga kini tercatat ada ratusan yang tewas dan ribuan luka-luka. Bantuan luar negeri baru akan datang beberapa hari lagi. Memang sudah ada bantuan yang dibawa lewat udara, tapi tim penolong kekurangan alat-alat berat untuk menolong mereka yang kemungkinan berada di bawah reruntuhan bangunan. Di sebuah hotel diperkirakan masih ada 50 orang yang tertimbun atau terkurung. Penduduk setempat perlu bahan makanan, air minum, obat-obatan dan tempat tinggal sementara.

Kabar dari harian Inggris, “Guardian”:

Jumlah korban tewas yang dilaporkan dari lembaga resmi dalam beberapa jam terakhir tidak naik secara dramatis, karena tim penolong belum mencapai daerah-daerah yang masih terputus dari dunia luar. Alat-alat berat yang diperlukan untuk mengevakuasi mayat dari timbunan reruntuhan bangunan baru saja didatangkan. Salah satu kawasan yang palig parah

 

Sumber : detik.com

Posted on October 2, 2018, in Come On Share, Hot News and tagged , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: