Pesawat Super Tucano Jatuh Di Rumah Warga Dan Terpendam 2,5 Meter Ke Dalam Tanah

image

Tragedi pahit penerbangan sekali lagi terjadi di Indonesia. Kali ini musibah menimpa pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara jenis Super Tucano TT 3108.

Pesawat kecil itu jatuh ke tanah di dalam rumah Mujianto (54) di Jalan LA Sucipto Gang XII No 4 RT 03 RW 05 Kelurahan/Kecamatan Blimbing Kota Malang. Peristiwa itu menewaskan empat orang sekaligus. Dua orang korban merupakan awak pesawat yakni Mayor Pnb Ivy Safatillah (pilot) dan Serma Syaiful Arief Rakhman (juru mesin).

Sedangkan dua warga sipil adalah Erma wahyuningtyas (47) dan Nurcholis (30). Erma merupakan istri Mujianto, dan Nurcholis merupakan anak kos di rumah tersebut.

Peristiwa naas yang terjadi sekitar pukul 10.00 wib itu mengagetkan warga sekitar. Tidak terkecuali Wawan yang tinggal di sebelah rumah Mujianto. Wawan tinggal di rumah mertuanya, Ny Tukirah. Rumah tersebut berhimpitan tembok dengan rumah Mujianto.

Ketika itu, Wawan yang baru lembur kerja semalaman sedang tiduran di kamarnya. “Tiba-tiba terdengar suara ‘wiiiinnngggggg’ kemudian ‘blaamm’. Ketika seperti suara benda jatuh itu, rumah saya juga ‘horeg’ (bergetar hebat),” kata Wawan menjelaskan.

Merasakan getaran dan mendengar suara dentuman hebat, Wawan menduga kejadian pasti tak jauh dari rumahnya. Ia pun bergegas keluar rumah, melewati pintu gerbang samping rumahnya. Namun karena terkunci, ia pun melompatinya dan bergegas menyusuri gang ke arah rumah Mujianto.

“Saya langsung mandeg waktu melihat Bu Muji (panggilan akrab Erma Wahyuningtyas). Beliau sudah terlempar dari luar rumahnya, tertumpuk sejumlah material bangunan,” ujarnya.

Bagian dapur rumah Muji hancur tak berbentuk. Erma terpental sekitar dua meter dari tembok dapur belakang rumahnya. Wawan langsung lemas. Meskipun lemas, ia melihat sekelilingnya.

Ia mendapati sebuah pesawat terbenam di dalam tanah. Pesawat itu terbenam di rumah Muji. “Hanya terlihat ekornya saja,” ujarnya. Pesawat itu pada akhirnya juga tertimbun reruntuhan bangunan.

Mengacu pada foto yang dihimpun tim Surya, usai menghantam genteng rumah. Pesawat tempur buatan Brazil itu menancap sampai kedalaman 2,5 meter ke dalam tanah.

“Pokoknya nggak kelihatan, ekornya saja sedikit,” ungkap Wawan.

Wawan yang pernah bekerja di kawasan Juanda juga langsung waspada. Ia meminta teman-temannya menolong Erma namun tetap waspada. Sebab di dalam rumah itu terdapat kabel bercecer, di sisi lain bau bahan bakar masih menyengat.

Wawan khawatir terjadi ledakan yang memicu kebakaran. “Beruntung tidak terjadi ledakan ataupun kebakaran. Mungkin ada yang melihat asap itu bukan kebakaran namun asap reruntuhan bangunan,” imbuhnya.

Wawan mengaku lemas setelah menemukan jenazah Erma. Sebab jenazahnya dalam kondisi mengenaskan. Ditambah lagi, sehari sebelumnya Wawan membantu Erma mengurusi jenazah warga sekitar yang meninggal dunia.

“Kok malah sekarang Bu Muji, gimana saya nggak lemas,” kata Wawan.

Rumah Mujianto merupakan bangunan berukuran 30 x 10 meter. Rumah itu juga menyediakan kamar kos. Terdapat empat orang anak kos di rumah tersebut. Selain keluarga inti yang terdiri dari Mujianto, Erma, dan anak lelakinya Faridzki Jati Ananto. Ada juga keponakan Muji, Sofie Wahyu yang masih duduk di bangku SMKN 5 Malang.

Posted on February 11, 2016, in Hot News and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink. 2 Comments.

  1. sampe terpendam begitu ya.. semoga semua yang menjadi korban diberi ketabahan..

    Liked by 1 person

Leave a comment