3 Keanehan Yang terjadi Saat Pabrik Petasan Kosambi Meledak!

Kamis (26/10), jadi hari kelabu di pabrik petasan Kosambi, Tangerang. Tepat pukul 09.00 Wib pabrik Kosambi tersebut meledak hingga menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

Polisi pun menetapkan 3 orang sebagai tersangka, sang pemilik pabrik Indra Liono, pengelola pabrik Anfre Hartanto dan seorang tukang las Subarkah Ega.

Usai menetapkan tersangka ternyata ada sederet keanehan dan kejanggalan dari kasus tersebut, apa aja, berikut Sebarkan jabarkan.

1. Pintu terkunci

Kondisi pintu utama pabrik, beberapa narasumber ada yang menyebut bos pabrik mengunci pintu pabrik dari luar, namun narasumber lainnya menyebut jika pintu tidak dikunci. Aneh ya!

Sementara beberapa saksi meyakini jika pintu pabrik terkunci saat api berkobar, hingga banyak orang meninggal dunia di dalamnya.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Komandan Petugas Pemadam Kebakaran, Darda Khadafi yang tiba di lokasi untuk memadamkan api. Khadafi mengaku pintu gerbang saat itu terkunci.

Tapi polisi menyebut jika pintu pabrik petasan itu tak terkunci saat terbakar, karena ada sejumlah karyawan yang menyelamatkan diri menggunakan pintu utama. Nah, loo mana nih yang bener!

2. Teriakan minta tolong

Lukas, saksi mata kejadian

Kejanggalan selanjutnya datang dari penuturan Lukas (48), salah satu pekerja di Gedung Serba Guna yang berada di seberang pabrik petasan, Lukas juga ikut membantu menyelamatkan korban jiwa.

Menurut Lukas ada hal yang sangat aneh, saat pabrik petasan terbakar, ia mendengar teriakan minta tolong. Setelah beberapa kali menjebol tembok pabrik petasan tersebut, nyatanya tak ada satu orang pun yang terlihat, Lukas dan orang-orang terus menelusuri sumber teriakan.

Dan mereka masih mencoba menjebol tembok biar orang-orang bisa meloloskan diri tapi tetap tidak ada satu orang pun yang keluar.

3. Korban di bawah umur

Polisi pun yakin jika tidak ada korban di bawah umur, tapi Komisioner Komnas HAM, Siane Indriane menemukan bahwa salah satu korban di RSU Kabupaten Tangerang masih berusia 15 tahun.

Surnah, korban di bawah umur yang meninggal di pabrik petasan

Korban di bawah umur lainnya bernama Surnah (14), ia adalah korban yang jasadnya lebih dulu teridentifikasi oleh tim medis.

Membuka bobroknya pabrik petasan Kosambi, Komnas HAM mengaku pabrik petasan tersebut telah mempekerjakan anak di bawah umur, pabrik itu juga memperlakukan para pekerja secara tak manusiawi. Karyawan pun hanya diberi upah sebesar Rp 40.000 per hari.

 

Sumber : Grid.ID/Wartakota

 

Posted on October 29, 2017, in Hot News and tagged , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: