Replika Bambu Menara Eiffel Milik Tasik Mampu Kalahkan Rekor Belanda

Ada berita yang menarik, tentang kerajinan bambu dari Tasikmalaya. Bangga juga sih kerajinan anak negeri ini mampu mengukir prestasi baru.

menara eiffel dari bambu di Tasikmalaya

Replika Menara Eiffel Di Jaman Belanda

 

Rupanya menurut data yang tercatat dari Soekapoera Institute, di tahun 1898 silam atau semasa Belanda masih menjajah, masyarakat Tasikmalaya telah mengukir sejarah dengan pembuatan miniatur menara Eiffel yang terbuat dari bambu dengan tinggi 15 meter.

Waktu itu berselang 9 tahun setelah berdirinya Menara Eiffel di Perancis pada 31 Maret 1889 silam. Saat itu, pembuatan replika menara Eiffel, segala pengerjaannya dilakukan sendiri oleh masyarakat Tasikmalaya. Atas perintah kompeni.

Upaya ini merupakan salah satu bentuk perayaan bangsa-bangsa Eropa setelah terjadinya Revolusi Perancis secara besar-besaran.

Kini, sebagai upaya mengingatkan kembali masa kejayaan kerajinan bambu di masa silam, Soekapoera Institute merekonstruksi kembali megahnya miniatur menara Eiffel dengan membangun kembali replika menara tersebut.

Bahan yang digunakan masih sama, dari bambu. Bangunan itu dipasang di pintu masuk komplek perkantoran Setda Kabupaten Tasikmalaya.

replika menara eiffel buatan tasikmalaya
Karena miniatur menara Eiffel ini, banyak warga Tasikmalaya yang berkunjung, penasaran ingin melihat atau sekadar melakukan aksi “selfie”.

Miniatur menara Eiffel ini rencananya akan didaftarkan ke Musium Rekor Indonesia (MURI) dan Guinness Book of Record sebagai replika menara Eifel berbahan bambu tertinggi di dunia, dengan ketinggian 35 meter.

Replika ini bahkan mampu mengalahkan replika tertinggi di Belanda pada tahun 2003 lalu yang hanya setinggi 18 meter. Ini jadi bukti kalo warga Tasikmalaya juga jago dan ahli di bidang kerajinan bahkan keahliannya mampu diakui dunia. Walau bukan warga Tasik tapi mimin jadi ikut bangga..!!

 

 

Sumber & Pict : Kompas, Titasik.blogspot

 

Posted on January 13, 2016, in Hot News and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment